Friday 7 October 2011

Mensyukuri Arti Hidup

Syukur banget gw sangat bersyukur ketika gw dilahirkan di keluarga Kristen sejak kecil, bahkan dari lahir. Inilah yang mempengaruhi hidup gw yang dilatih untuk berdoa dan bernyanyi serta membaca firman Tuhan yang jadi kehendak orang Kristen. Setiap hari minggu gw selalu diajak untuk pergi ke sekolah minggu. Lambat laun gw semakin beranjak dewasa, sekolah minggu gw tinggalkan dan jujur aja waktu itu gw nggak aktif lagi di lingkungan gereja. Bersyukur lagi gw sangat aktif di kegiatan persekutuan siswa Kristen sampai jenjang SMA ini.

Tiba gw saatnya pendewasaan diri di Sidi, dan gw mengaku berdosa dan berjanji setia pada Tuhan Yesus. Gw mulai diajarkan untuk bertumbuh dewasa dalam Kristus. Selalu berfikir dan melakukan segala hal yang seturut dengan kehendak Kristus. Tapi dasarnya, gw nggak mulus dan sempurna sebagai orang Kristen. Dan bahwa manusia nggak berluput dari dosa kan, dan seharusnya kita mengusahakan hidup kita untuk bergerak ke arah yang lebih baik. Sesuai dengan penerapannya dalam kehidupan sehari hari inilah yang kadang membuat gw rindu untuk bersekutu dengan Tuhan selalu di sekolah.

Gw bersyukur di TK dan SD, gw sudah mengenal apa arti beribadah ke gereja dan mengenal cerita Tuhan Yesus karena gw bersekolah di sekolah yang memang berbasis Kristen. Dan selalu setiap hari berdoa dan gw rasa iman gw mulai dikembangkan lagi.

Ketika masuk SMP, gw baru pertama kali mengenal sesuatu di luar lingkungan Kristen. Karena gw bersekolah di sekolah menengah negeri. Yaaa gw mulai ada rasa nggak nyaman ketika setiap hari gw biasa berdoa dan bernyanyi, mendengarkan renungan, sedangkan di SMP sewaktu awal, gw nggak dapetin itu semua. Tetapi lambat laun Persekutuan Siswa Kristen di sekolah gw mulai bertumbuh. Ketika kami sibuk untuk ngurusin berbagai hal tentang retreat, ibadah bersama, ibadah pengucapan syukur, apapun yang gw alami waktu itu sangat bahagia. Dan itulah yang menjadi salah satu semangat gw untuk pergi ke sekolah. Karena setiap pagi saat itu dimulailah rutinitas saat teduh dan ibadah doa pagi bersama.

Ketika gw masuk SMA, gw tetep berada di sekolah negeri dan gw sangat berharap bahwa suasana di sini lebih dari enak ketika masuk di SMP. Tetapi gw rasa tidak. Orang orang di sini jarang ikut ibadah, walaupun tetap diadakan ibadah doa pagi. Dan ketika ada jam persekutuan siswa Kristen, seringkali mereka kabur. Gw mulai rasa rasa nggak nyaman nih ketika masuk sini, dan gw memutuskan untuk pindah sekolah, dan mungkin inilah salah satu alasan mengapa gw musti pindah sekolah.

Gw memutuskan untuk pindah di SMA katolik. Gw berharap iman gw bisa bertumbuh seperti sedia kala. Tetapi ternyata big no, di sini walaupun kami sering berdoa setiap hari dan setiap jumat ada pembinaan rohani, tetep aja gw rasa kurang untuk peribadahan. Yah memang ini resiko yang harus dijalanin. Dan gw punya temen di sekolah, yang dia rasa rindu kepada ibadah yang sering dilakukan di sekolah lamanya. Sama seperti hal yg gw rasakan selama ini. Tapi sebetulnya iman kita juga harus bertumbuh di manapun Tuhan tempatkan kita kan.

Bahasan ini bukan untuk orang Kristen saja, tetapi segala kepercayaan apapun yang mengarahkan hidupnya kepada Tuhan, mungkin bisa dijadikan pedoman. Iman yang selalu bertumbuh, itu adalah suatu panutan untuk kita hidup di dunia ini. Dan tanpa Tuhan kita nggak ada apa apa. Kadang kita selalu merasa sudah punya kesenangan sama dunia yang begitu luar biasanya ini. Tetapi kita harus inget juga dong, siapa sih Dia yang bikin bumi ini ? mengucaplah syukur atas segala hal yah :)

No comments:

Post a Comment